Seperti
kita ketahui, ilmu kedokteran merupakan ilmu yang senantiasa berkembang sejalan
dengan sejarah peradaban manusia itu sendiri. Ilmu kedokteran berkembang dalam
berbagai cara dan dalam berbagai budaya yang berbeda di setiap daerah. Begitu
pula dengan konsep Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (KFR) juga sudah dikenal
dan dipraktekkan sejak jaman dahulu, namun baru berkembang menjadi sebuah
profesi dan spesialisasi pada abad ke-20.1
Konsep KFR
sebenarnya sudah mulai diterapkan sejak jaman Babilonia yaitu pada abad ke-10
sebelum Masehi, para tabib di Babilonia sudah mulai mengenal terapi menggunakan
modalitas panas dan dingin untuk mengobati penyakit2, selain itu di
Yunani dan Romawi kuno sekitar abad ke-5 sebelum masehi juga memanfaatkan air
dan uap air sebagai spa dalam ilmu kedokteran mereka. Di Asia sendiri ditemukan
sebuah catatan kuno berusia 2500 tahun sebelum masehi di dataran Cina yang
memuat informasi tentang olah raga sebagai alat promosi kesehatan atau
rehabilitasi.3 Sementara di benua Afrika terdapat penemuan jari kaki
palsu pada mumi di Mesir yang menunjukkan adanya upaya rehabilitasi sebagai
bekal di kehidupan selanjutnya.4
Kembali ke masa
modern, Paris, dalam bukunya yang
berjudul A History of Manipulative
Therapy Through the Ages and up to the Current Controversy in the United States
menulis; secara formal layanan terapi fisik dan rehabilitasi dimulai di Inggris
pada tahun 1899 dan di Amerika Serikat pada tahun 1921.5 Hal itu terkait
dengan peristiwa Perang Dunia 1, dimana jumlah tentara muda yang menjadi cacat akibat
perang mengalami peningkatan, kondisi tersebut menimbulkan masalah medis ,sosial
dan ekonomi akibat disabilitas.
Para ahli
Orthopedi merupakan komunitas dokter yang mula-mula mengenali adanya kebutuhan
baru dalam penatalaksanaan kondisi kecacatan, mulai dari fraktur, dislokasi
sampai artritis dan paralisis. Setelah masa Perang Dunia 1, para dokter
Orthopedi Amerika Serikat mengevaluasi pekerjaan mereka semasa perang yang
meliputi rehabilitasi dan tindakan bedah. Mereka ingin berperan lebih jauh
daripada sekedar tindakan bedah dan terlibat dalam kesehatan secara umum,
penyuluhan dan rehabilitasi vokasional.6
Di dunia
Internasional, IKFR diakui sebagai sebuah spesialisasi kedokteran baru diakui
pada tahun 1937 yang dikenal dengan Department
of Physical Medicine yang kemudian diikuti dengan didirikannya American
Board of Physical Medicine and Rehabilitaion (ABPMR) pada tahun 1947. Dr. Frank H. Krusen memperkenalkan
istilah Fisiatri(Physiatrists) pada tahun 1938, hal ini untuk memedakan dengan
tenaga teknis terapis fisik.
Sekarang KFR
telah diakui dunia Kedokteran sebagai displin ilmu yang penting dan integral
dalam penatalaksanaan penyakit kronik dan disabilitas.
Kepustakaan
1. 1. Kousolis AA, Marineli F. Academic Departments:
The history and future of physical medicine and rehabilitation. PMR
2012;4:157-8.
2. 2 Routh HB, Bhomwmik KR, Parish LC Witkowski JA.
Balneology, mineral water, and spas in historical perspective. Clin Dermatol
1996;w14:551-4.
3. 3. Risse GB. The history of therapeutics. In: Bynum
WF, Nutton V, eds. Essays in the History of Therapeutics. Atlanta: Rodopi;
1991. Pp3-11 .
4. 4. Nerlich AG, Zink A, Szeimies U, Hagedorn HG.
Ancient Egyptian prosthesis of the big toe. Lancet 2000;356:2176-9.
5. 5. Paris SV. A History of Manipulative Therapy
Through the Ages and up to the Current Controversy in the United States. J Man
Manipulative Ther 2000;8:66-77.
6. 6. Wahyuni LK, Tulaar ABM. White book ilmu
kedokteran fisik dan rehabilitasi. Jakarta:PERDOSRI; 2012. Pp2.
7. Krusen FH. The scope and future of physical
medicine and rehabilitation. JAMA 1950:144:727- 30.