Wednesday, July 9, 2014

LOW BACK PAIN Part I


Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah , hmmmm pernahkah kita mengalaminya? Atau mungkin orang terdekat kita saat ini mengeluh nyeri punggung? Apa sih penyebabnya? Dan bagaimana solusinya? Banyak lowh pasien yang menanyakan hal-hal tersebut.

LPB didefinisikan sebagai nyeri lokasinya dintara magin costa dan lipatan gluteal. Nyeri ini dapat menetap atau hilang timbul secara periodik dan biasany dipicu oleh aktifitas seperti membungkuk atau mengangkat beban berat. Pada sebagian besar kasus LBP memang dapat sembuh spontan, namun pada kasus-kasus tertentu memerlukan pendekatan ekstra bahkan pembedahan. LBP yang sudah lebih dari 3 bulan akan didiagnosa sebagai Chronic Low Back Pain dan harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Nyeri yang timbul dapat mengganggu aktifitas sehari-hari bahkan sebagian kecil kasus dapat menyebabkan disabilitas berat.

Sekitar 84% populasi pernah mengeluh nyeri pada punggung selama hidupnya, dan memang merupakan keluhan muskuloskeletal yang paling banyak dialami pasien. Onset LBP biasanya pada sekitar usia 40 tahun.

LBP sebenarnya merupakan sebuah gejala klinis yang memiliki berbagai macam penyebab. Penyebab dari LBP kerap kali sulit untuk diketahui, 85% pasien dengan LBP tidak ditemukan penyebabnya. Namun paling sering yang menimbulkan LBP diantaranya:
·         Muscle spasm
·         Muscle strain
·         Trauma
·         Discogenic pain (paling sering pada orang tua)
·         Z-Joint disease
·         Sacroiliac joint pain
·         Gangguan tulang belakang (spondylolysis, spondylolisthesis)(biasanya pada pasien <30 tahun)


Gejala  yang timbul antara lain :
  1. nyeri punggung bagian bawah ,kambuh-kambuhan, dapat berlangsung akut (kurang dari 3 bulan) maupun kronis (lebih dari 3 bulan)
  2. Terkadang nyeri juga dirasakan di bokong dan paha hingga tungkai (merupakan lokasi nyeri alih LBP karena area bokong dan vertebra lombosacral sama-sama dipersarafi oleh saraf spinalis L4-S1)
  3. Penting untung menggali sifat nyeri, nyeri alih biasanya bersifat tumpul, dalam, pegal dan sulit untuk dilokalisir. Adakah nyeri yang sifatnya radikuler seperti tajam, seperti tersengat listrik dan sebagainya.
  4. Biasanya nyeri dirasakan saat mengangkat beban dan membungkuk
  5. Nyeri biasanya membaik apabila berbaring pada papan atau bidang yang datar

Gejala tersebut biasanya digali dari pasien dengan melakukan anamnesis (wawancara medis). Selain untuk menentukan diagnosis, salah satu tujuan utama dokter melakukan anamnesis adalah untuk menemukan “red flag” yang mengarah pada penyebab LBP yang lebih kompleks seperti keganasan, infeksi, myelopathy, cauda equina syndrome dan sebagainya.  Hal tersebut sangat penting mengingat 85% kasus sulit ditentukan penyebabnya (biasanya dianggap hanya muscle spasm atau muscle strain) dan sembuh spontan, karena itu ada kemungkinan dokter kurang teliti dan sering terlewat.

RED FLAG:

Selain Red Flag dalam IKFR ,anamnesis juga perlu menggali faktor-faktor psikologis yang penting untuk menentukan prognosis, yang disebut dengan “Yellow Flag”.

YELLOW FLAG:

Faktor-faktor pskilologis seperti ketidakpuasan dalam melakukan pekerjaan, pemikiran negatif tentang penyakitnya, depresi, sering terdapat pada pasien-pasien yang mengalami disabilitas karena LBP. Kondisi-kondisi tersebut disebut dengan”yellow Flag” karena apabila ditemukan, dokter harus waspada dan sebaiknya melakukan pemeriksaan psikologis lebih lanjut agar LBP tidak berkembang menjadi disabilitas.

Pemeriksaan Fisik yang dapat dilakukan antara lain:
1.       Inspeksi: Kulit, masa otot, struktur tulang, postur apakah ada tanda-tanda asimetris (kifosis , skoliosis) ,serta apakah ada gaya berjalan yang abnormal
2.       Palpasi: dilakukan dalam posisi pasien berdiri atau tengkurap dengan bagian perut diberi bantal untuk sedikit memfleksikan tulang belakang. Evaluasi apakah ada tanda-tanda pembekakan atau titik nyeri atau adalah tanda fraktur kompresi
3.       Evaluasi Lingkup Gerak Sendi (LGS): pada Vertebra(fleksi,ekstensi,rotasi dan side bending), ekstrimitas inferior (hamstring dan quadriceps yang kaku atau adanya iliotibial band berbuhungan erat dengan LBP), dan hip joint. Evaluasi juga nyeri yang muncul saat pemeriksaan.
4.       Pemeriksaan neurologis: Manual Muscle Test pada myotom L1-S1, pinprick test dan sentuhan pada dermatom L1-S1, cek reflek patela, hamstring dan achilles, test Femoral Nerve Arch (FNA), tes Straight Leg Raise (SLR), dan cek juga keseimbangan dan koordinasi untuk melihat adakah keterlibatan sistem saraf pusat.

Pada pemeriksaan LGS vertebra spinalis, nyeri yang muncul saat pasien membungkuk ke depan biasanya disebabkan penyakit diskogenik, sedangkan nyeri yang muncul ketika membungkuk ke belakang sering diakibatkan oleh Z-joint disease,spinal stenosis atau spondylolisthesis.

Melalui wawancara dan pemeriksaan fisik, seorang dokter harus mampu menyimpulkan setiap temuan yang diperoleh dan menentukan diagnosis sementara dengan beberapa diagnosis diferensial. Pada tahap ini dokter harus mengkomunikasikan arah diagnosis dan kelompok diferensial diagnosis tersebut dan rencana pemeriksaan penunjang selanjutnya apa bila dipandang perlu dilakukan.

Pemeriksaan penunjang dilakukan dengan tujuan memastikan diagnosis sementara dan atau menyingkirkan kemungkinan diferensial diagnosis lain.sehingga didapatkan suatu diagnosis pasti. Pemeriksaan Penunjang yang biasanya dilakukan antara lain:
1.       Plain radiografi
2.       MRI
3.       CT Scan
4.       Myelografi
5.       Scintigrafi
6.       Electromyografi (EMG)
Dokter akan menyarankan pemeriksaan diatas dengan memberhatikan indikasi dan kontra indikasi yang spesifik pada setiap pasien, karena itu tidak semua kasus LBP harus dilakukan Pemeriksaan penunjang.

Pada prinsipnya diagnosis pasti diperlukan untuk menentukan jenis terapi, artinya setelah penyebab ditemukan maka LBP akan dapat diatasi dengan langkah yang tepat. Serta diharapkan melalui wawancara dan pemeriksaan fisik yang cermat seorang dokter dapat menemukan red flag dan yellow flag sehingga kasus LBP yang memerlukan perhatian khusus tidak terlewat.

Sekian tulisan LBP ini, saya akan menulis Terapi LBP pada posting berikut



Terimakasih,
Tetap semangat, tetap sehat untuk orang yang kita cintai.



No comments:

Post a Comment